BAYAN USTADZ LUTHFI


ilustrasi bayan

Bismillahirrahmaanirrahiim _
Perbedaan antara membantu Ummat Islam dan membantu Agama Islam ? Contohnya : 1. Panti Asuhan Yatim Piatu ini dibangun untuk memelihara ummat islam 2. Mesjid dibuat bagus2, pasang kipas, kasih karpet ini agar umat islam nyaman ibadahnya. Padahal Mesjid Nabi SAW sendiri cuman terbuat dari pelepah kurma dan pasir tidak ada kipas dan karpet. Sebenarnya tanpa mesjidpun kita bisa sholat. Di Sudan mesjid cuman dipatok dengan batu. Untuk apa ada mesjid ini untuk Ummat Islam. 3. Madrasah dibangun agar bisa memberi kenyamanan bagi ummat islam untuk belajar. Dijaman Nabi SAW mereka belajar dibawah dahan pohon tidak ada madrasah di jaman Nabi SAW. “Kamu memang sudah membantu ummat islam namun apa yang sudah kamu kerjakan untuk membantu agama islam ?

”Sekarang banyak orang yang sudah merasa membantu agama Islam padahal belum, ini dikarenakan yang mereka lakukan adalah untuk membantu ummat islam, bukan agama Islam. Kita tidak boleh menafikan apa yang orang sudah lakukan untuk ummat Islam, karena semuanya juga berpahala dilakukan. Dari membangun mesjid, madrasah, panti asuhan, semuanya ini mendatangkan pahala. Namun Janji Allah adalah “Barangsiapa membantu agama Allah maka Allah akan bantu dia”Janji Allah yang pertama ini adalah bagi yang membantu agama Allah baru Allah akan bantu kita. Bagaimana membantu agama Allah ini adalah dengan dakwah fi sabillillah, dengan harta dan diri sendiri. Kita berbicara disini untuk memikirkan kepentingan dakwah atau agama. Kita berbicara disini tidak untuk bermusyawarah memikirkan bagaimana membangun mesjid, atau pun membangun madrasah, ataupun membangun panti asuhan, atau pun kita angkat senjata untuk membantu temen kita berperang disana, tidak ini bukan tujuan kita bermusyawarah disini. Itu nanti musyawarah lain.

Tapi yang kita pikirkan disini adalah membantu agama Allah yaitu bagaimana agama wujud, agama dapat tersebar, dan rombongan-rombongan dakwah dapat diberangkatkan. Untuk memahami hal ini jangankan kita ... diantara para sahabatpun juga terjadi perbedaan yang cukup mencolok untuk memahami perkara ini. Terjadi perbedaan yang keras antara satu orang sahabat melawan argument seluruh sahabat. Apalagi kita-kita ini yang berusaha untuk memahami.

Menjelang Nabi SAW meninggal dunia satu hari sebelumnya Nabi SAW memberikan bayan/ceramah hidayah kepada rombongan Usamah bin Zaid RA untuk menghadapi tentara Romawi yang akan menyerang kota Madinah. Berangkat petang itu juga, sebelumnya berkemah di tempat namanya Al Jurk. Namun keesokan harinya Nabi SAW wafat. Atas permintaan Ummu Aiman (ibu daripada Usamah), maka rombongan di tarik balik untuk menghadiri pemakaman Nabi SAW. Setelah Khalifah baru diangkat 3 hari setelah Nabi SAW meninggal, terdengar kabar bahwa :
Pasukan Romawi di perbatasan sudah siap untuk menyerang. 2. Nabi Palsu dengan bala tentaranya 40.000 orang juga akan menyerang Madinah.
Orang Munafiq mulai menentang kebijakan2 yang ada
Orang yahudi mulai menghasut di dalam kota Madinah
Munculnya banyak orang murtad sebanyak 100.000 orang (padahal ulama2 besar dan sahabat2masih ada)
Orang tidak mau membayar zakat
 Apa keputusan Abu Bakar RA sebagai khalifah baru? yaitu :
Rombongan Usamah RA segera diberangkatkan untuk menghadapi Romawi
Menyiapkan Rombongan Khalid bin walid dan Wahsyi untuk menghadapi Nabi palsu.
Memerintahkan Umar RA membawa rombongan bergerak sekeliling Madinah Sehingga yang tertinggal hanya Abu Bakar RA sendiri di Madinah tanpa penjagaan.

Para sahabat bingung, karena kok aneh betul ini caranya. Pemikiran para sahabat RA, kalau madinah kosong, nanti bisa dibunuh istri2 Nabi SAW, bayi2 juga-juga bisa dibunuh, serigala2 yang biasa datang di malam hari bisa memakan bangkai2 mereka nanti. Maka mereka semua tidak paham perintah Amirul Mukminin, di otak mereka kita harus mempertahankan madinah bukan membahayakannya. Tapi apa kata Abu Bakar RA,? “Tidak, saya tidak akan merubah dari pada perintah Rasullullah SAW, Usamah tetap HARUS BERANGKAT.!!”Inilah perbedaan yang terjadi diantara sahabat RA. Mayoritas sahabat RA ini yakin dengan hidupnya umat Islam ini yaitu ummatnya dijaga, istri2 Nabi SAW dijaga, bayi2 penerus generasi dijaga, maka Islam akan mudah dikembangkan dan Islam pasti akan terpelihara. Tapi Abu Bakar RA justru pemikirannya berbeda. Abu Bakar RA berkeyakinan jika Islam ini di jaga maka ummat Islam akan terjaga, tetapi para Sahabat RA berpikir jika umat Islam dijaga maka islam akan terpelihara.

Ketika itu yang orang-orang fikirkan adalah keselamatan orang-orang Islamnya, padahal yang harus dirisaukan adalah bagaimana menyelamatkan agamanya terlebih dahulu. Begitu pula yang dilakukan Nabi SAW ketika perang Badr, bahkan sampai Nabi SAW berdoa untuk kemenangan karena jika umat Islam hancur di peperangan Badr ini maka habislah Islam dari muka bumi. Inilah yang difikirkan Abu Bakar RA yaitu mengirimkan seluruh rombongan untuk menyelamatkan Islam. Inilah perbedaan fikir yang mencolok antara satu orang sahabat ini melawan fikir sahabat-sahabat yang lain. Disini ada perbedaan pendapat diantara sahabat yang dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semuanya. Abu Bakar RA menyelesaikan masalah dengan menggunakan 2 prinsip : 1. Prinsip TAQWA: “Saya tidak rela agama berkurang di jaman kekhalifahan saya ini walaupun itu hanya seutas tali yang mengikat di leher hewan qurban. ”Takwa ini maksudnya adalah Sempurna Amal. Jadi atas dasar prinsip ini, Abu Bakar RA tidak rela dijamannya agama ini berkurang sedikitpun walaupun itu hanya seutas tali yang mengikat leher hewan korban.

Fikirnya Abu Bakar RA ini adalah bagaimana agama dapat sempurna diamalkan oleh umat Islam ketika itu. Inilah prinsip yang digunakan untuk menghadapi orang-orang Islam yang tidak mau membayar zakat. Jadi mereka diancam akan diberantas jika mereka tidak mau membayar zakat.2. Prinsip TAWWAKAL :“Keluarkan semua laki-laki untuk pergi di jalan Allah. Nanti biar Allah yang menjaga Ummul mukminin, keluarga nabi, bayi-bayi, dan wanita-wanita di madinah.” Abu Bakar RA lebih rela melihat keluarga Nabi dalam bahaya, dibanding harus melihat agama dalam bahaya. Jadi bagi Abu Bakar RA, derajat Agama ini lebih utama dibanding keluarga Nabi SAWdan ummat islam itu sendiri. Ini sama dengan percakapan Nabi SAW dengan jibril. Ketika itu Jibril AS bertanya kepada Nabi Saw, ”Wahai Muhammad lebih mulia mana aku atau dirimu? ”Nabi Muhammad Saw menjawab,“Lebih mulia aku karena engkau diutus untuk aku.” Benar kata jibril, lalu jibril bertanya lagi, “Lebih mulia mana engkau atau agama Islam?”, Nabi Saw menjawab, “Lebih mulia Islam, karena aku diutus untuk Islam.” Agama lebih penting untuk diselamatkan dibandingkan ummat itu sendiri. Abu Bakar RA, mengirimkan semua laki-laki keluar dijalan Allah dan berserah diri kepada Allah atas keadaan di Madinah!!! inilah Tawakkalnya Abu Bakar RA.

Prinsip ini yang digunakan untuk menghadapi orang murtad, nabi palsu, dan musuh Islam yang mau menyerang madinah dari luar. Bahkan Umar RA yang terkenal pemberani .... karena perbedaan pendapat ini, dimarahi oleh Abu Bakar RA.“Wahai Umar RA, kenapa kamu menjadi seorang pemberani seperti ketika masih kafir dan sekarang setelah dalam Islam kamu menjadi seperti seorang pengecut.?” Maka digebuk umar oleh Abu Bakar RA. Jika Umar RA seorang pemberani berpikir seperti seorang pengecut bagaimana jadinya dengan yang lain?, akan makin banyak pengecut2 yang lain. Marah ketika itu Abu Bakar RA melihat Umar  “Apa kamu ini umar pemberani dijaman Jahiliah tetapi pengecut dijaman Islam”.  Jika Umar seperti ini bagaimana sahabat2 RA yang lain menyikapinya??  Abu Bakar RA tidak ingin Umar RA menjadi seorang pengecut. Digampar ketika itu Umar RA oleh Abu Bakar RA. Namun .., karena tempelengan Abu Bakar RA ini berdasarkan Taqwa, tiba-tiba terhenyak Umar RA seperti orang baru terjaga dari mimpi!! Umar RA dari tempelengan tersebut seakan-akan melihat cahaya, Umar tersentak dan berkata, “benar engkau wahai Abu Bakar”, langsung pergi dia dengan rombongannya. Ketika Islam dijaga, maka pertolongan Allah akan datang :1. Pasukan Romawi mengundurkan diri. 2. Nabi Palsu bisa dibunuh oleh wahsyi ( dengan lembing yg sama membunuh paman Nabi SAW) ketika itu Wahsyi sujud syukur karena bisa membayar dosa dengan lembing yang sama. Begitulah Wahsyi dengan kebanggaan dapat membayar dengan lembing yang sama membunuh orang yang paling Nabi SAW cintai yaitu Hamzah RA, dia juga membunuh orang yang dibenci Nabi SAW yaitu Nabi Palsu, Musailamah Al Kahzab laknatullah 'alaih.

Jadi ketika Pasukan Usamah berangkat untuk menghadang, rombongan Khalid dan Wahsyi juga berangkat, lalu rombongan Umar RA keliling Madinah, apa yang terjadi ? pasukan Romawi ketakutan, mereka berpikir:  "Andaikata sedemikian banyak rombongan yang diberangkatkan berarti yang didalam kota madinah lebih banyak lagi. "(Akhirnya pasukan Romawi tidak berani menyerang Madinah.) Disinilah terdapat 2 perbedaan pemikiran dan menyangkut kepada masalah keimanan. Dimana Abu Bakar RA yakin jika semua pergi di jalan Allah, maka nanti Allah akan selesaikan semua masalah : orang murtad, nabi palsu, yang tidak mau bayar zakat, dan pasukan romawi yang sudah siap menyerang. Hanya dalam waktu tempo 3 hari saja setelah semua pergi di jalan Allah akhirnya masalah terselesaikan : Madinah tetap aman, 100.000 orang murtad masuk Islam lagi, orang membayar zakat lagi, Nabi palsu dapat ditumpas, dan Pasukan Romawi mundur.

Jadi risaunya Abu Bakar RA ini adalah Islamnya atau Agamanya dulu, bukan orang-orang Islamnya. Hari ini ada pemikiran seperti yang terjadi ketika sahabat berbeda pendapat dahulu. Sekarang kebanyakan kita ini risaunya adalah orang-orang Islamnya, seperti orang islam ada yang dibunuh, diperkosa, diperangi, hak-haknya dirampas, kekurangan makan, miskin keadaannya, pengungsi-pengungsi, ini boleh saja. Tetapi seharusnya yang lebih penting lagi adalah risau atas Islamnya. Akibat Islamnya tidak dijaga, sehingga Allah tidak menjaga ummat islam. Ini karena Islam itu sendiri sudah diacuhkan oleh orang Islam.

Kita lihat hari ini orang Islam kebanyakan tidak sholat, mesjid2 kosong. Sholat berjamaah di masjid sudah tidak banyak dilakukan oleh umat saat ini. Lalu sunnah-sunnah Rasullullah SAW sudah ditinggalkan oleh orang Islam, bahkan dianggap aneh bagi yang mengamalkannya. Kehidupan orang Islam sudah seperti kehidupan orang yahudi dan nasrani, tidak ada bedanya dengan cara-cara atau kehidupan orang kafir, sulit dibedakan mana yang beriman dan mana yang kafir. Semua kehidupan sunnah Nabi SAW sudah ditinggalkan oleh ummat Islam itu sendiri. Tetapi begitu terjadi musibah, semua orang berpikir sama, “Apa dosa saya ? Kenapa ini bisa terjadi, musibah seperti ini ? Kenapa Allah tidak tolong kita ?”. Ummat Islam diusir, dibunuh, dijajah, diperkosa hak-haknya, tetapi fikirnya hanya diri mereka sendirisaja (“Apa dosa saya ?”). Padahal jemaah-jemaah dakwah sudah datang mengajak kepada sunnah, kembali kepada amal Nabi SAW, amalkan Islam, taat pada perintah Allah. Walaupun perkara-perkara ini sudah didengar berkali-kali, tetapi tetap saja sama tidak ada peningkatan amal. Ditaskil/ajak, diminta untuk keluar di jalan Allah tidak mau, maka itulah akibatnya, musibah banyak datang. Tetapi fikirnya  “Apa dosa saya ?”.

Islamnya sudah kita tinggalin, kita acuhkan, tetapi ketika musibah tiba-tiba datang tidak terpikir amal-amal kita yang buruk, bahkan bertanya, “Kenapa Allah tinggalkan kita ? kenapa Allah tidak tolong kita ?” Inilah perbedaan antara pergerakan kita dengan pergerakan-pergerakan lainnya. Gerak kita ini adalah gerakan untuk membantu agama Allah.  Sedangkan organisasi-organisasi dunia ini, kita tidak boleh menafikan perjuangan mereka. Mereka juga bergerak memberikan manfaat untuk membantu umat Islam, sedangkan kita bergerak untuk membantu agama Islam. Kita harus yakin ketika Islam kita bantu untuk ditegakkan maka umat Islam akan dijaga oleh Allah Swt. Inilah maksud pembicaraan kita kemari yaitu kita bermusyawarah bagaimana membantu agama Allah: 1. Kita duduk disini untuk berfikir bersama-sama bagaimana mengeluarkan rombongan sebanyak-banyaknya untuk membantu agama Allah. Kita dengar kargozary, kita bentangkan takazanya, lalu kita siapkan diri kita untuk ambil bagian. Pertolongan Allah akan datang kepada saya ketika saya bantu agama Allah, maka saya keluar berangkat. 2. Kita berfikir dan bermusyawarah bagaimana kita membantu saudara kita. Apa yang kita bantu ? keperluan dan kebutuhannya itu baik, tapi yang penting bagaimana kita bisa bantu dia mendekatkan diri kepada Allah. Syekh Abdul Wahab, Masyeikh Pakistan, katakan : ”Orang yang cinta kepada Allah tapi dia tidak mau membantu saudaranya untuk cinta kepada Allah!!, dan mengusahakan agar bagaimana Allah cinta pada saudaranya tersebut!!, maka Allah tidak akan cinta kepada dia!! Walaupun orang ini adalah seorang ahli dzikir dan ahli ibadah ”Insya Allah, kita semua niat Da'wah dan siap untuk menjadi Pasukan Al Mahdi yang bersedia dikirim keseluruh penjuru Alam ... !!!

0 Response to "BAYAN USTADZ LUTHFI"

Post a Comment

Contact me

Name

Email *

Message *