Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Salam sejahtera para guru dan elemen dari dunia pendidikan. Kembali
berita tentang guru kami update untuk yang terkini.
Kebijakan Mendikbud Muhjir Efendi yang mengharuskan para guru yang
berada disekolah selama 8 jam ternyata tidak begitu saja diterima oleh FSGI.
Dikarenakan kebijakan tersebut memberatkan dan mengorbankan guru.
Pemerintah akan menetapkan kebijakan baru terkait para guru harus 8 jam
perhari yang berarti selama seminggu 40 jam yang selama ini kewajiban guru 24
jam perminggu.
Retno Listyarti selaku sekjen Federasi Serikat Guru (FSGI)menyatakan ada
esensi antara fungsional dan struktural.
“kemendikbud mau jadikan guru pegawai struktural bukan fungsional. Guru bekerja
justru tanpa batas jam. Misalnya, buat soal dan koreksi pekerjaan siswa, bisa
dilakukan kapan saja termasuk dirumah, diluar jam kerja. Dirumah juga masih
menerima telpon orang tua yang tanya dan curhat tentang anaknya, atau anak yang
kultasi dengan gurunya terkait tugas dan lomba, dan hal lainnya.
Guru menghadapi
manusia, bukan dokumen sperti pegawai struktural sehingga tidak bisa dipatok
jam seperti ini,” ujar Retno beberapa waktu lalu.
Kembali menurut retno, dengan kebijakan tersebut akan menjadikan
pendidikan indonesia semakin tidak menetu. Dikarena kan pegawai struktural yang
selama ini bekerja 8 jam perhari atau 37,5 jam perminggu, tidak terjadi pada
praktiknya. Pegawai struktural tidak bekerja 480 menit. Mereka hanya 300-330
menit efektifnya.
Jika hal ini terjadi pada guru, yang harus mengajar 8 jam perhari atau
empat kelas, bagi yang mata pelajarannya dua perminggu, akan menjadi 8X45 menit
atau sama dengan 360 menit. Hal ini akan melampaui jam efektif struktural. Itupun
hanya tatap muka dikelas, belum koreksi tugas atau ulangan, mrmbuat soal, dan
lain-lain. Lanjutnya.
Jadi tidak tepat meminta guru meminta guru bekerja delapan jam sehari
seperti pegawai struktural dan tidak membawa pekerjaan dirumah. Lanjut guru
yang mengajar 13 kelas dengan jumlah siswa lebih kurang 500 orang ini, yang
kemduian mencontohkan dirinya yang harus membawa pekerjaan di rumah.
Menurut dia, kebijakan ini nampaknya ingin memuluskan konsep Full Day
School(FDS) yang masih menuai pro dan kontra dengan mengorbankan guru. Guru
akan kelelahan dan tidak akan maksimal melayani peserta didik.
Dikutip dari : pilahberita.com
0 Response to "DINILAI MEMBERATKAN DAN MENGORBANKAN GURU, FSGI TOLAK KEBIJAKAN MENDIKBUD 8 JAM DISEKOLAH"
Post a Comment