Seorang yang alim Shalih Muhri menceritakan ia pernah melihat seorang wanita tua memakai baju yang kusut di sebuah Mihrab. Wanita yang buta itu sedang mengerjakan sholat dengan khusyuk dan berlinangan air mata terisak-isak. Setalah mengerjakan sholat ia memanjatkan do’a kepada Rabb nya sambil mengangkat kedua tangannya, “ Ya Rabb, Engkaulah tempatku memohon dan melindungiku dalam hidup. Engkaulah penjaminku dalam hidup dan mati, wahai yang mengetahuiperkara yang tersembunyi dan rahasia, serta setiap getaran batin, tiada Tuhan selain Engkau yang ku harap agar aku dapat terhindar dari maha dahsyat nya bencana.”
Setelah perempuan itu mengerjakan hal diatas, Shalih Muhri mendekati nya
kemudian bertanya,” Wahai saidariku, apa penyebab hilangnya penglihatanmu?”
“Tangisku disebabkan kesedihan hatiku karena terlalu sedikit banyak
maksiat yang aku kerjakan, dan terlalu sedikit ingatan dan pengabdianku
kepada-Nya. Jika Dia mengampuni aku dan menggantikan di akhirat nanti, adalah
lebih baik dibandingkan kedua mataku ini. Jika Dia tidak mengampuni aku, buat
apa mata di dunia tetapi akan terbakar oleh api neraka nantinya.” Jawab
perempuan itu.
Salih pun ikut menangis mendengar penuturan yang mengharukan dari wanita
itu. Kemudian wanita itu berkata,” Wahai Shalih, sudikah engkau mebacakan ayat
al qur’an untuk ku, karena kerinduanku pada-Nya sudah tidak tertahankan lagi.”
Shali Muhri pun menunaikan apa yang dipinta oleh wanita itu, kemudian
membacakan satu ayat dari al qur’a yang artinya :
“Dan mereka tidak menghormati allah dengan penghormatan yang semestinya.” (QS.al-An’am : 91 )
Tiba-tiba dengan menjerit wanita itu berkata,” Wahai Shalih, siapakah
yang berhidmat kepada-Nya dengan sebenarnya?” kemudiaan ia terjatuh dan
meninggal dunia seketika.
Pada malam hari dalam tidurnya, Shalih Muhri bermimpi berjumpa dengan
wanita tua itu. Shalih pun bertanya,” begaimana keadaan mu wahai saudariku?
“Alhamdulillah sangat baik, sebaik ruhku saat dicabut, aku didudukkan
dihadapan Allah kemudian Ia berkata,” Selamat datang wahai orang yang meniggal
karena terlalu sedih sangat sedikit berkhidmat kepada-Ku.”
Dikala hati sudah sangat penuh dengan cinta maka tidak ada sedikitpun
ruang untuk yang lainnya. Subhanallah inilah wujud dari sebuah pengorbanan yang
tiada tara. Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu mendapat keridhoan
dari-Nya. Amiiin ya Rabb
0 Response to "SEBUAH KERINDUAN SEORANG PEREMPUAN TUA"
Post a Comment